Minggu, 02 Maret 2014

olav song

pensyahadatan mucil 2011

Kerjakan Sekarang atau Nanti


 Mengapa menunda pekerjaan?
  • Ah nanti saja, saya nonton televisi dulu. Acaranya bagus
  • Sebenta lagi, saya tidur dulu.
  • Istirahat dulu, setelah itu bau saya kerjakan.
  • Hari ini saya terlalu lelah. Besok saja saya selesaikan
  • Pekerjaan ini terlalu besar. Saya bingung harus mulai dari mana.
  • Saya tidak punya cukup waktu untu mengerjakannya sekarang.
  • Lima menit lagilah, saya sedang membaca artikel yang menarik.
  • Sekarang saya sedang tidak "mood" untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Apakah Anda sering menggunakan satu atau beberapa alasan di atas? Alasan-alasan ini sering digunakan orang untuk menunda pekerjaan. Alasan-alasan tersebut bisa dikelompokan dalam lima bagian.
Salah perkiraan. Sinta mengira bahwa ia bisa menyelesaikan persiapan pelajaran hanya dalam waktu dua jam.Ternyata, banyak sekali persiapan yang perlu dilakukan sebelum kegiatan intinya dilakukan: membaca buku teks, membuat outline hal-hal yang penting untuk dibicarakan, mencari contoh-contoh dan ilustrasi untuk menunjang penjelasan, dan membuat prsentasi powerpoint. Sinta mengira bahwa ia bisa tidur dulu selama setengah jam sebelum meneruskan pekerjaan. Ternyata, karena ia memulai pekerjaan sudah lewat jam 10 malam, dan ia memutuskan untuk "istirahat" sebentar pada jam 12 malam(jam tidur Sinta), tidak heran jika ia "kebablasan" sampai keesokan harinya.

Menunda pekerjaan kelihatannya sepele, tapi seperti pasir di dalam sepatu, kebiasaan buruk ini bisa menimbulkan rasa sakit ataupun luka di kehidupan sosial, kaier atau bisnis Anda. Jadi, setiap kali Anda tergoda untuk menunda pekerjaan, ingat-ingat kembali strategi-stratgi ini (jika perlu ambil atikel ini dan Anda baca kembali strategi-strategi yang dibahas), untuk terus menyelesaikan pekerjaan yang sedang Anda tekuni. Selamat mencoba.